Friday, October 6, 2017

Dayak Tomun Di Bakonsu, Saksi Bisu Ritual Potong Kepala Pada Jaman Dahulu

( Dayak )



Penyusuran Sungai Lamandau selama 5 jam benar-benar memberikan banyak hal untuk kami di hari Selasa, 12 Oktober 2010, salah satunya adalah misteri ritual 'Ngayau' atau potong kepala yang cukup menakuti para wisatawan yang berencana datang ke Kalimantan. Tapi sebaliknya, setelah membaca tulisan ini, saya berharap anda tidak lagi ragu untuk datang ke daerah yang sangat kaya akan alam hutan dan sungai ini.
'Bakonsu' yang membantu kami meyakinkan hal tersebut. Daerah yang namanya diambil dari jenis pohon yang tumbuh di hutan Kalimantan ini, ternyata mempertemukan kami dengan Bapak Dinson yang merupakan keturunan kelima dari leluhur Dayak Tomun yang dulunya selalu melakukan ritual 'Ngayau' tersebut.

Informasi yang kami terima darinya menyebutkan bahwa ritual tersebut biasanya dilakukan apabila orang tua dari Suku Dayak Tomun ada yang meninggal dunia maka keturunan laki-lakinya akan diupacarai adat untuk keluar dari kampung guna mencari tumbal kepala orang yang nantinya akan di persembahkan kepada jasad orang tuanya yang meninggal tersebut. Wow...sadis!!

Tapi anda tidak perlu takut, karena kesadisan adat tersebut seiring musnah dengan semakin berkembangnya pemikiran dari warga Dayak Kaharingan sendiri akan kesadaran bahwa ritual tersebut sangat bertentangan dengan peraturan pemerintah dan norma yang juga berlaku bagi masyarakat negeri ini umumnya.

Salah satu bukti sejarah ritual Ngayau tersebut kami temukan di Rumbang Bulin, rumah adat Dayak Tomun yang ada di desa Bakonsu, yang disebut memiliki arsitektur rumah panggung yg panjang dan tinggi serta memiliki tangga rumah yang dapat dilepas dan disimpan guna kewaspadaan keluarga di rumah tersebut dari 'Kayau' atau orang yg melakukan ritual Ngayau. Di depan Rumbang Bulin ini terdapat 'Sandung' yaitu prasasti yang di atasnya masih tersimpan tengkorak kepala manusia yang menjadi korban ritual Ngayau tersebut. Sandung tersebut sempat di rehab di tahun 1958, yang disebut sebagai masa-masa berakhirnya ritual Ngayau di Suku Dayak.



Sekarang, tidak ada lagi yang perlu anda takuti untuk berwisata ke Kalimantan Tercinta.
Karena semakin berkembangnya jaman maka gaya modern pun mengikuti jaman sekarang maka oleh itu Kalimantan sekarang menjadi daerah yang sangat baik untuk dikunjungi dengan penduduk yang ramah dan masyarakat yang baik - baik pula. Salam perdamaian, Bhinneka Tunggal Ika, Maju dan Jaya lah Indonesia.


Rumah Betang Rumbang Bulin :



Sandung Tempat Menyimpan Tengkorak :



Sandung :



Inilah beberapa kota di Kalimantan yang bisa anda kunjungi dengan senang, tenang, aman dan bahagia :

Tanjung Selor, Kalimantan Utara_


Palangka Raya, Kalimantan Tengah_




Pontianak, Kalimantan Barat_




Samarinda, Kalimantan Timur_




Banjarmasin, Kalimantan Selatan_




Sumber : newsdetikcom
Terima Kasih Kepada (Yang menyempurnakan artikel ini) : Agusto23


Apabila ada kesalahan dalam penulisan dan kata-kata mohon di maafkan, karena admin juga manusia yang tak luput dari kesalahan :D . THANKS Terima kasih. Have A Nice Day.

No comments:

Post a Comment